Kesan angker, air danau yang dipenuhi sampah, hingga trotoar yang tak beraturan sudah tak berlaku lagi bagi Danau Sunter.
Ya, Danau Sunter kini memiliki wajah baru yang jauh lebih sedap dipandang mata. Tak hanya warga sekitar, warga Jabodetabek dan sekitarnya pun turut ikut dimanjakan dengan penampilan barunya.
Trotoar yang dahulu sempit dan tak beraturan kini sudah dilebarkan hingga empat meter. Perpaduan warna merah dan abu-abu melengkapi kenyamanan para pengguna trotoar.
Sekadar untuk menikmati semilir angin di pinggir danau pun menjadi pilihan yang tepat bagi pengunjung. Dengan suasana yang sejuk, ditambah bangku-bangku yang nyaman digunakan, melengkapi keseruan di Danau yang memiliki panjang satu kilometer ini.
Nani, wanita berusia 45 tahun yang kerap kali datang ke Danau Sunter juga mengakui perkembangan danau ini. Dirinya mengatakan sering melewati danau ini dan melepas penat dengan bersantai di pinggir danau.
“Iya, (Danau Sunter) makin bagus, makin rapi, bersih, enggak seperti dulu. Saya sering kesini sore-sore, daripada di rumah, bosan. Saya (di Danau Sunter) biasanya di pinggir duduk-duduk aja mbak,” ucapnya kepada kumparanTRAVEL saat ditemui di Danau Sunter, Jakarta, Minggu (25/2).
Trotoar yang semakin lebar dan rapi itu juga dimanfaatkan pengunjung untuk berjalan atau sekadar olahraga lari. Aspal yang bagus turut membuat beberapa pengunjung memanfaatkannya dengan bersepeda mengelilingi danau.
Danau Sunter sejak dahulu juga dikenal sebagai primadona warga untuk memancing. Hal itu juga masih bertahan hingga kini. Danau Sunter menjadi rumah bagi beberapa spesies ikan, misalnya saja ikan mas, lele, mujair, patin, dan bawal.